Besut Kode SMA & Google Code-in 2016

Oleh: Siska Doviana
6 Jan 2017


Selamat Tahun Baru 2017!

Untuk para peserta Besut Kode SMA tahun baru 2017 ini adalah tantangan untuk mereka dimana lima alumni dari Besut Kode SMA memutuskan untuk mengikuti kompetisi internasional pemrograman Google Code-in.

Apa itu Google Code-in?

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Google Code-in kami sarankan Anda melihat penejelasan pemenang Google Code-in 2014 sebelumnya dari Indonesia, Tasya Rukmana. Berikut adalah video wawancara tim Besut Kode dengan Tasya.

Pada setiap kompetisi Google Code-in ada tiga pihak yang berpartisipasi di dalamnya:

  1. Belasan organisasi-organisasi sumber terbuka yang menyiapkan mentor sukarelawan yang akan menyediakan tugas untuk dikerjakan oleh peserta dengan rentang umur 13-17 tahun

  2. Ribuan peserta yang mengerjakan tugas secara daring dari seluruh dunia

  3. Google sebagai penyelenggara yang menyediakan hadiah, sertifikat, dan pendaftaran

Organisasi pendukung perangkat lunak terbuka yang berpartisipasi pada tiap Google Code-in bervariasi jumlahnya dan organisasinya setiap tahun.

Pada tahun 2016 tercatat ada 17 organisasi yang berpartisipasi pada Google Code-in, ini berarti setiap organisasi berhak menentukan tiga hingga lima nama finalis dan satu nama pemenang.

Satu pemenang dari 17 organisasi akan diganjar hadiah jalan jalan ke San Fransisko, Amerika Serikat untuk bertemu dengan pemenang lain di kantor pusat Google. Ini berarti google membiayai total 17 pemenang dari tiap organisasi untuk berangkat ke Amerika Serikat.

Selain itu setiap organisasi juga akan mempublikasikan nama-nama finalis, yang dianggap “hampir menang”.

Mentor Besut Kode sudah mengingatkan pada peserta Besut Kode SMA bahwa untuk menang itu sulit, banyak dari peserta Google Code-in adalah alumni peserta dari tahun sebelumnya yang telah mengetahui tata cara bertanding dan kenal dengan mentor karena sudah melalui kompetisi ini tahun sebelumnya. Peserta dianjurkan untuk belajar sebanyak-banyaknya dan mengerjakan tugas sebaik-baiknya, atau apabila memiliki tujuan menang, maka (paling tidak) bisa masuk ke daftar finalis.

Karena daftar finalis ini tercatat dan diakui oleh organisasi peserta Google Code-in, peserta Besut Kode diharapkan dapat meraih peringkat finalis agar dapat digunakan sebagai rujukan peserta masa depan, yang memisahkan para peserta unggulan dengan ribuan peserta lain yang terbatas pada ‘hanya berpartisipasi’.

Peserta unggulan (leader Board)

Kompetisi Google Code-in 2016 dimulai pada bulan November dan akan berakhir pada pertengahan Januari 2017. leader Board atau dalam bahasa Indonesia daftar peserta unggulan adalah istilah yang diperkenalkan oleh google untuk organisasi peserta Google Code-in dalam membedakan anak-anak yang berprestasi dengan peserta lainnya. Untuk diketahui, masuk pada daftar peserta unggulan belum tentu menjadi finalis, namun daftar ini berguna untuk melihat peserta yang telah berjuang keras dari minggu satu ke minggu lainnya, karena komposisi namanya kerap berubah sesuai dengan kontribusi mereka dalam kompetisi.

Rafid dari Kebumen

Rafid dari Kebumen memilih Zulip
Zulip adalah organisasi sekaligus perangkat lunak sumber terbuka yang mewadahi percakapan daring yang telah dlengkapi dengan apps untuk setiap platform terkemuka. Zulip bersaing dengan Slack, IRC, Jabber, dan lusinan perangkat percakapan lainnya yang didesain untuk membantu sebuah tim bekerja sama secara efektif. Zulip mendukung pencarian cepat, pemuatan berkas dengan cara “tarik-lempar” (drag and drop), pratinjau gambar, pelayanan pesan grup pribadi, pemberitahuan dengan suara, surel pemberitahuan untuk semua pesan yang terlewat, aplikasi desktop,penanda untuk pesan yang sedang berlangsung, dan banyak hal yang Anda harapkan dari sebuah platform percakapan.

Untuk dapat bertanding dalam Zulip, Rafid perlu menguasai salah satu atau lebih teknologi yang dipersyaratkan, yaitu: python, javascript, django, html, css.
Rafid Aslan Zulip

Raefaeldhi dari Bandung

Raefaeldhi dari Bandung memilih Haiku
Haiku adalah nama dari sebuah sistem operasi (OS) sumber terbuka yang secara spesifik memfokuskan diri untuk komputer pribadi. Terinspirasi dari BeOS, sistem operasi Haiku sederhana untuk digunakan, cepat, mudah dipelajari, dan handal. Nama Haiku juga digunakan sebagai nama proyeknya sendiri dimana sistem operasi ini dikenalkan.

Untuk dapat bertanding dalam Haiku, Raefaldhi perlu menguasai salah satu atau lebih teknologi yang dipersyaratkan, yaitu C, C++, Python, Bash, HTML.
Raefaldhi Haiku

Kaisar dari Jakarta

Kaisar dari Jakarta memilih FOSSASIA
FossAsia adalah organisasi utama untuk teknologi sumber terbuka di Asia yang diperuntukkan bagi pengembang perangkat lunak, desainer, upaya pemula (start-ups), dan kontributor.
Didirikan pada tahun 2009 proyek-proyek Foss Asia meliputi perangkat keras terbuka (open hardware), desain, grafis, dan perangkat lunak.

Untuk dapat bertanding dalam Foss Asia, Kaisar perlu menguasai salah satu atau lebih teknologi yang dipersyaratkan yaitu python, javascript, android, html, dan java.

Kaisar Arkhan FossAsia

Maharaj dari Yogyakarta

Maharaj dari Yogyakarta memilih OpenMRS
OpenMRS memiliki semboyan “kode Anda, menyelamatkan nyawa”, dalam halamannya menganjurkan peserta untuk mulai mengerjakan tugas-tugas OpenMRS sebagai cara bergabung dengan gerakan sumber terbuka.
OpenMRS adalah komunitas global yang bekerja sama untuk membangun platform rekam medis elektronik bersumber terbuka. OpenMRS percaya bakat-bakat baru yang masuk dari kompetisi Google Code-in ini dapat membantu masyarakat di negara berkembang pada khususnya dan dunia pada umumnya dalam perang melawan penyakit HIV/AIDS, TBC, Malaria, dan tantangan-tantangan kesehatan masyarakat lainnya. Misi OpenMRS adalah untuk memperbaiki pelayanan kesehatan pada tempat tempat dimana sumberdaya terbatas, dengan mengkoordinasikan komunitas global untuk membuat dan mendukung perangkat lunak yang sedang mereka bangun.

Untuk dapat bertanding dalam OpenMRS, Maharaj perlu menguasai salah satu atau lebih teknologi yang dipersyaratkan yaitu java, groovy, html5, css, javascript.

Maharaj

Yudhistira dari Jakarta

Yudhistira dari Jakarta memilih Wikimedia
Wikimedia Foundation adalah yayasan nirlaba yang berdedikasi untuk menyampaikan konten bebas untuk dunia, salah satunya Wikipedia.

Wikimedia percaya bahwa pengetahuan seharusnya bebas diperoleh setiap orang di dunia. Wikimedia memprioritaskan upaya upaya untuk memberdayakan komunitas yang tidak terwakilkan dan dalam posisi yang tidak menguntungkan, dan membantu mengatasi halangan untuk berpartisipasi. Kami percaya pada kolaborasi masal, keberagaman, dan musyarawah pada mufakat untuk mencapai tujuan-tujuan yang kami perjuangkan. Wikipedia adalah situs yang paling banyak dibaca ke lima diseluruh dunia, digunakan oleh 500 juta orang setiap bulan dan memiliki 270 bahasa. Proyek konten Wikimedia termasuk Wikimedia Commons, Wikidata, dan WikiSumber (WikiSource). Wikimedia juga memelihara mesin perangkat lunak MediaWiki dan koleksi proyek perangkat lunak terbuka dan bebas yang mendukungnya. Namun kami masih butuh bantuan untuk menstabilkan infrastruktur, meningkatkan partisipasi, memperbaiki kualitas, menambah jangkauan, dan mendorong inovasi.

Untuk dapat bertanding dalam Wikimedia, Yudhis perlu menguasai salah satu atau lebih teknologi yang dipersyaratkan yaitu php, javascript, css, lua, wiki.

Yudhis Wikimedia

Dukung bakat-bakat Indonesia berkreasi di dunia dengan membagikan pranala ini!


Tags: